GenPI.co 
GenPI.co - Direktur Eksekutif Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA) Hendra Setyawan mengatakan, daerah yang memiliki kekhususan berpeluang menggelar Pilkada 2022.
Artinya, pilkada berpeluang lebih cepat dua tahun dari yang seharusnya.
Sebab, sebenarnya masih ada perdebatan jika pilkada dilakukan serentak pada November 2024.
BACA JUGA: 3 Tokoh Ini Bakal Bersaing di Pilkada DKI Jakarta
"Seperti Aceh, Papua, dan Papua Barat. Kan, dalam putusan MK itu ada frasa 'sepanjang tidak diatur oleh UU yang bersifat khusus'," kata Hendra kepada GenPI.co, Senin (20/9/2021).
Hendra mengatakan, Aceh dan Papua memiliki UU yang bersifat khusus, sehingga masih menjadi perdebatan apakah dua daerah ini bisa dikesampingkan atau tetap ikut Pilkada Serentak 2024.
BACA JUGA: 3 Zodiak Hari Ini Terima Uang Tapi Tipis, Cicil Bayar Tagihan
"Dari hasil webinar Sigma, Pemerintah Aceh sebenarnya tidak mempermasalahkan jika digelar pada 2022, tetapi pemerintah pusat tetap ingin 2024," katanya.
Hendra lantas menjelaskan apa yang dimaksud dengan daerah kekhususan adalah yang memiliki UU khusus.
BACA JUGA: Tanda Suami Selingkuh Saat LDR, Istri Pasti Kaget Baca Nomor 4
Misalnya, Aceh yang bentuk pemerintahannya merefer dari perjanjian damai Helsinki.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
