2 Tahun Jokowi, Peneliti Beri Kritik Tajam Soal Demokrasi

2 Tahun Jokowi, Peneliti Beri Kritik Tajam Soal Demokrasi - GenPI.co
Jelang 2 tahun pemerintahan Jokowi-Maruf Amin. Foto: ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Lukas

GenPI.co - Peneliti Network for Indonesia Democratic Society (Netfid) Indonesia Muh Afit Khomsani memberikan catatan kritik terhadap dua tahun kepemimpinan Joko Widodo alias Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Afit menyoroti bidang demokrasi dan HAM selama kepemimpinan Jokowi yang dianggap menurun.

"Indeks demokrasi Indonesia menurun," kata Afit kepada GenPI.co, Rabu (20/10).

BACA JUGA:  2 Tahun Jokowi Maruf Amin - Joman Keluarkan 6 Sikap Tegas

Afit lantas menyinggung soal data the economist intelligence unit 2020, yang mana skor overall demokrasi Indonesia diangka 6.30, dengan nilai terendah pada aspek Political Culture/Budaya politik (4.38) dan Civil liberties/kebebasan sipil (5,59).

Dalam data itu, Indonesia masuk ke dalam negara terburuk soal perkembangan demokrasi di Asia Pasifik.

BACA JUGA:  2 Tahun Jokowi Memimpin, Sejumlah RUU Kontroversial Disahkan

Selain itu, isu korupsi juga jadi hal yang layak disorot. Sebab, pemberantasan korupsi tampak melemah.

"Selanjutnya, banyak aksi masyarakat sipil yang seolah diberantas," katanya.

BACA JUGA:  2 Tahun Jokowi Ma'ruf - Menteri Tertangkap Korupsi Jadi Sorotan

Di aspek lain seperti pemilu misalnya, efek polarisasi akibat pemilu juga masih terasa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya