GenPI.co 
GenPI.co - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul mengatakan bahwa siapapun bisa dan berpeluang menjadi sosok juru bicara Presiden Jokowi.
Menurutnya, selama ini banyak kebijakan Jokowi yang tidak tersalurkan lewat bantuan Fadjroel Rachman. Sehingga, banyak kebijakan yang baik namun tidak diketahui masyarakat.
“Masalahnya, banyak kebijakan Jokowi dan kebijakan pemerintahan pusat tidak bisa dikonfersi dengan baik oleh masyarakat di bawah,” ujar Adib kepada GenPI.co, Selasa (2/11).
BACA JUGA: Fadjroel Rachman Jubir Tergagal? Refly Harun Angkat Bicara
Dirinya menilai kebijakan yang tidak bisa dikomunikasikan dengan baik membuat literasi masyarakat di bahwah sering rancu dan tidak memahami secara utuh kebiajak-kebijakan Presiden Jokowi.
“Padahal, banyak kebijakan beliau yang baik. Ini yang jadi titik poin permasalahannya. Jadi kalau kita mengamati evaluasi Fadjroel Rachman saya kita tidak maksimal juga,” katanya.
Oleh sebab itu, dirinya menilai tidak ada batasan figur untuk menduduki jabatan sebagai juru bicara presiden. Sehingga, kebijakan presiden bisa betul-betul diteriman dengan baik oleh masyarakat.
BACA JUGA: Mohon Disimak, Calon Jubir Presiden Harus Punya Kriteria Ini
“Tidak terbatas pada pakar politik atau komunikolog saja. Dia yang bisa menjembatani, mengkomunikasikan, memberipemahaman, dan mendidik yang layak jadi jubir,” katanya.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto menilai sosok Fadjroel Rachman adalah juru bicara presiden yang gagal.
BACA JUGA: 2 Kriteria Ini Harus Dipenuhi untuk Jadi Jubir Presiden
Bukan tanpa alasan, menurutnya, selama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu menyelesaikan segala permasalahannya seorang diri, alias tanpa bantuan Fadjroel.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
