GenPI.co 
GenPI.co - Ferdinand Hutahaean membeber soal lobi terselubung ketika menyoroti penyelenggaraan Formula E yang tengah diusut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ferdinand yang menjabat Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri mencurigai peran dua eks pejabat lembaga antirasuah itu dalam kasus tersebut.
Kedua orang itu adalah Bambang Widjojanto (BW) dan Adnan Pandu Praja yang tergabung dalam Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
BACA JUGA: Teman Ganjar Komentari Deklarasi Sukarelawan Puan Maharani
Kecurigaan Ferdinand saat keduanya turut mengawal PT Jakpro ketika menyerahkan dokumen terkait pelaksanaan ajang balap Formula E ke KPK, Selasa (9/11) lalu.
“Sebagai mantan pimpinan, kehadiran mereka bisa saja mempengarungi penyidik KPK secara psikologis," kata Ferdinand kepada JPNN.com, Minggu (14/11) malam.
BACA JUGA: Ada Warning dari KPK untuk Saksi Kasus Formula E, Siap-siap!
Karenanya, langkah BW dan Adnan dinilai Ferdinand tidak patut dan sarat kepentingan.
Hal lain yang turut disorot Ferdinand adalah TGUPP bentukan Gubernur DKI Anies Baswedan.
BACA JUGA: Sikap Bungkam Anies Baswedan Soal Formula E, Komentar Ruhut Telak
Menurut eks politisi Demokrat itu, secara struktural pemerintahan daerah, tim tersebut tidak lazim.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
