GenPI.co 
GenPI.co - Pengamat politik Tony Rosyid menyatakan bahwa masa depan Presiden Jokowi suram karena hubungan kurang baik dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Tony mengatakan, perseteruan Jokowi dan Mega sudah bukan rahasia umum lagi. Kondisi itu terjadi sejak awal Jokowi menjadi presiden 2014.
"Bermula saat Maruarar Sirait akan dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Menpora, mendadak harus dibatalkan. Kabarnya, Maruarar bukan orang yang direkomendasikan Ketum PDIP," ujarnya kepada GenPI.co, Rabu (24/11).
BACA JUGA: Bahaya, Ucapan KASAD Dudung Sudah Melenceng Melukai Hati Prajurit
Dia mengatakan, perseteruan Jokowi dan Mega terus terjadi oleh faktor kepentingan yang berbeda.
Sampai akhirnya muncul Istilah "petugas partai" tentu mengganggu kewibawaan dan keleluasaan Jokowi sebagai orang nomor satu di Indonesia.
BACA JUGA: Mengejutkan, Puan Maharani Singgung Kawin Kontrak di Puncak
"Jauh lebih elegan kalau disebut "pelayan rakyat". Artinya mengemban amanah dari rakyat," ujarnya.
Tony menjelaskan, perseteruan Jokowi dan Mega telah banyak mempengaruhi dinamika perpolitikan di negeri ini.
BACA JUGA: Arteria Dahlan Vs Istri Jenderal, Ketua DPRD DKI Prasetyo Disebut
Sebab, satunya seorang presiden, satunya lagi pimpinan partai pemenang dan terbesar. Hal itu otomatis besar pengaruhnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
