Jokowi Tak Perlu Tarik Menteri dari Parpol, Sarat Kepentingan

Jokowi Tak Perlu Tarik Menteri dari Parpol, Sarat Kepentingan - GenPI.co
Presiden Jokowi dinilai tak perlu tarik menteri dari parpol. Pengamat terang-terangan menyebut hal itu sarat lepentingan. FOTO: Antara

GenPI.co - Presiden Jokowi dinilai tak perlu tarik menteri dari parpol. Pengamat terang-terangan menyebut hal itu sarat lepentingan.

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul lantas memberi tanggapan terkait isu reshuffle kabinet.

"Saya kira tidak perlu lagi Presiden Jokowi mengakomodir dari orang-orang partai politik," ujar Adib kepada GenPI.co, Jumat (3/12).

BACA JUGA:  Kagum, Yvonne Li Lebih Suka Jokowi Dibanding Presiden Jerman

Adib berpendapat bahwa partai politik hanya ingin mendapatkan kurai menteri untuk kepentingan kelompoknya dan tidak bisa memenuhi visi misi presiden.

"Kalau mengakomodir orang-orang partai sama saja memberikan lahan bagi mereka, toh ujungnya sebenarnya mereka mencari amunisi saja untuk 2024," ucapnya.

BACA JUGA:  Isu Jubir Presiden Memanas, Jokowi Bertemu dengan Johan Budi

Oleh sebab itu, dirinya menegaskan bahwa yang diakomodir harusnya dari kalangan profesional saja. Sebab, pekerjaan Jokowi di periode ke-2 masih banyak dan butuh sosok tersebut.

"Selain itu kalangan ptofesional juga lebih minim kepentingan, dan ini bisa mewujudkan visi misi Pak Jokowi dari periode pertama sampai ke-2," katanya.

BACA JUGA:  Absen di World Tour Finals, Jonatan Christie Duet Bareng Jokowi

Dirinya juga mengatakan bahwa beberapa menteri Jokowi layak di depak dari istana lantaran terlalu fokus pada Pilpres 2024.

“Ciri menteri yang layak direshuffle adalah orang-orang yang sudah tidak punya konsentrasi untuk membuat realisasi janji-janji politik Jokowi,” ujar Adib.

Menurutnya, hal tersebut bisa menjadi bahan dasar penting sosok-sosok yang perlu di reshuffle. Dirinya juga enggan meneybutkan nama-nama menteri tersebut.

“Saya kira tidak perlu sebut nama. Publik juga sudah melihat kinerja mereka yang sudah tidak fokus,” ucapnya.

Adib juga mengatakan bahwa sudah ada menteri perlu didepak lantaran sudah tidak maksimal menangani pandemi dan acapkali membuat gaduh.

“Intinya mereka yang sering bikin gaduh dan tidak substantif. Itulah orang-orang yang perlu direshuffle,” tandasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya