GenPI.co - Wakil Direktur Imparsial Gufron Mabruri memberi tanggapan terkait kemungkinan munculnya aksi terorisme jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Seperti diketahui, belum lama ini Densus 88 Antiteror Polri telah meringkus satu terduga teroris di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
"Aksi terorisme diakui masih menjadi ancaman yang harus dicegah. Penangkapan terduga teroris tersebut tentu menguatkan eksistensi ancaman tersebut," ujarnya kepada GenPI.co, Kamis (23/11).
BACA JUGA: Fadli Zon Buka-bukaan soal Terorisme dan Kekuasaan
Menurutnya, penguatan deteksi dini dan pencegahan menjadi hal yang harus ditingkatkan.
"Upaya ini tentu tidak cukup hanya dilakukan oleh Densus 88, tetapi juga oleh polisi di semua tingkatan, mulai dari polda, polres dan polsek," kata Gufron.
BACA JUGA: Aksi Terorisme Merebak, Warga Diminta Bersatu Dukung Densus 88
Terlebih lagi, kata Gufron, polisi juga kerap menjadi sasaran para teroris pada kasus-kasus sebelumnya.
"Penguatan deteksi dini dan pencegahan ini akan mempersempit ruang gerak dan kesempatan kelompok teror untuk menjalankan aksinya," bebernya.
BACA JUGA: Ini Tanggal Sidang Munarman Atas Dugaan Tindak Pidana Terorisme
Seperti diketahui, Densus 88 Antiteror Polri bergerak cepat menangkap terduga seorang teroris dari kelompok Jamaah Ansharud Daulah (JAD) di Kalimantan Tengah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News