GenPI.co 
GenPI.co - Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago menanggapi pernyataan Politisi Fahri Hamzah bahwa ibu kota negara lebih baik dipindahkan ke Papua untuk mewujudkan pemerataan pembangunan.
Sebagai informasi, pernyataan tersebut dilontarkan Fahri Hamzah dalam acara ILC pada Agustus 2019. Saat itu, Fahri hamzah menilai tidak adil jika ibu kota dipindahkan ke Kalimantan.
Menurut Andrinof, pernyataan Fahri Hamzah sangat mencerminkan perbedaan antara politisi dan praktisi perencanaan pembangunan.
BACA JUGA: Air Rebusan Daun Bawang Campur Madu Khasiatnya Dahsyat, Cespleng
"Seorang perencana itu merencanakan secara komprehensif, mulai dari penjajakan hingga pengusulan opsi kebijakan," ujar Andrinof Chaniago dalam kegiatan "Ibu kota Baru untuk Siapa?", Jumat (28/1).
Jika Papua dipilih sebagai opsi lokasi pemindahan ibu kota akan menimbulkan terhentinya pembangunan ekonomi.
BACA JUGA: Air Rebusan Serai Campur Lemon Khasiatnya Dahsyat, Cespleng
Pasalnya, pemindahan lokasi tentu tak boleh terlalu jauh dari Pulau Jawa yang hingga hari ini masih menjadi pusat perekonomian Indonesia.
"Jangan juga sampai terjadi shock economy akibat pemindahan lokasi ibu kota yang terlalu jauh dari pusat ekonomi saat ini," ungkap Andrinof Chaniago.
BACA JUGA: Air Rebusan Kayu Manis Campur Madu Khasiatnya Dahsyat, Wow Banget
Lebih lanjut, Andrinof mengatakan bahwa pembangunan ibukota di Kalimantan sudah tepat. Pasalnya, posisi wilayah tersebut berada di tengah-tengah Negara Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
