GenPI.co - Peneliti politik Saiful Mujani menilai alasan penundaan Pemilu 2024 demi stabilitas ekonomi mirip dengan argumen yang kerap dikeluarkan pada masa Orde Baru.
Seperti diketahui, sejumlah elite partai politik dan menteri menyarankan agar Pemilu 2024 ditunda dan masa jabatan presiden diperpanjang.
Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia juga sempat menyatakan bahwa Pemilu 2024 akan menciptakan riak-riak yang membuat instabilitas ekonomi.
BACA JUGA: Pakar Sentil Isu Penundaan Pemilu 2024: Tak Produktif Bagi Jokowi
“Itu argumen sangat Orde Baru sekali. Konflik pasti akan ada saat pemilu, tetapi kita punya pengalaman sebelumnya,” ujarnya dalam diskusi “Alasan-Alasan Penundaan Pemilu”, Kamis (3/3).
Menurut Saiful, Indonesia sempat beberapa kali menyelenggarakan pemilu di tengah krisis dan konflik yang tinggi, yaitu Pemilu 1999 dan Pemilu 2019.
BACA JUGA: Soal Penundaan Pemilu 2024, Pakar Sebut Presiden Jokowi
Hal itu membuat pihak internasional menganggumi praktik demokrasi di Indonesia.
“Kita sudah dilihat dunia bahwa praktik demokrasi elektoralnya sudah oke. Mau ribut seperti apa, pemilu kita masih berjalan sehat,” ungkapnya.
BACA JUGA: Menyoal Penundaan Pemilu, PDIP Ambil Sikap Tegas
Oleh karena itu, Saiful meminta para menteri dan elite partai politik untuk memperbaiki argumen jika masih ingin menyarankan wacana penundaan Pemilu 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News