3 Alasan Calon Gubernur DKI Wajib Berpasangan dengan Tokoh NU

3 Alasan Calon Gubernur DKI Wajib Berpasangan dengan Tokoh NU - GenPI.co
Ilustrasi penyelenggaraan pilkada - Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 wajib berpasangan dengan tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU). Foto: JPNN.com/GenPI.co

GenPI.co - Pengamat Politik Moh Sholeh Basyari menilai calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 wajib berpasangan dengan tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU).

"Setidaknya ada tiga alasan kenapa wakilnya harus dari NU," kata Sholeh di Jakarta, Selasa.

Hal itu disampaikannya terkait dengan wacana mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany yang ingin pimpin DKI Jakarta.

BACA JUGA:  Kabar Maju Pilkada DKI Jakarta 2024, Pasha Ungu Akhirnya Bereaksi

Pertama, setelah pembubaran FPI, warna Islam Betawi kembali ke habitat aslinya yakni NU.

Kedua, Betawi dan NU adalah kekuatan utama sosial kemasyarakatan warga DKI.

BACA JUGA:  3 Parpol Siap Usung Gibran Rakabuming di Pilkada DKI Jakarta

Ketiga, dengan mengambil unsur NU, lanskap politik yang dibangun Airin sebangun dengan komposisi suprastruktur politik nasional, yakni perpaduan nasionalis-nahdiyin.

Direktur Eksekutif Center For Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) itu mengungkapkan sejumlah tokoh NU yang menyiapkan diri masuk gelanggang Pilkada DKI Jakarta, antara lain Ketua PWNU DKI Syamsul Maarif, Deputi 4 KSP Juri Ardiantoro, dan Wakil Ketua Umum PBNU Nusron Wahid.

BACA JUGA:  Skenario Pilkada DKI, Gibran Rakabuming Jadi Rebutan Parpol

Sebelumnya, politikus Partai Gerindra DKI Muhammad Taufik meminta keluarga besar Pengurus Cabang NU Jakarta Utara untuk mendoakan mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany agar bisa memimpin Jakarta pada periode berikutnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya