Indonesia Bisa Contoh AS, Capres Potensial Dibiayai Masyarakat

Indonesia Bisa Contoh AS, Capres Potensial Dibiayai Masyarakat - GenPI.co
Indonesia Bisa Contoh AS, Capres Potensial Dibiayai Masyarakat - Jerry Massie. Foto: Dok Pribadi for GenPI.co

GenPI.co - Pengamat politik Jerry Massie membedakan konteks nilai elektoral dan popularitas yang harus dimiliki calon presiden alias capres di Indonesia.

Pasalnya, kedua hal tersebut menjadi pertimbangan dalam mengusung tokoh untuk ikut bertarung dalam Pilpres 2024.

“Popularitas berkaitan dengan dikenalnya seseorang. Baik dalam arti positif, ataupun negatif," ujar Jerry kepada GenPI.co, Rabu (25/5).

BACA JUGA:  Formula E Pertaruhan Politik Anies Baswedan Menuju Capres 2024

Di sisi lain, menurutnya, elektabilitas merupakan kesediaan publik dalam memilih tokoh untuk mendapatkan jabatan tertentu. 

"Dalam konteks politik, elektabilitas dapat diartikan sebagai tingkat ketertarikan masyarakat umum terhadap figur politik, partai, atau lembaga politik," tuturnya.

BACA JUGA:  Relawan Tegar Cium Sinyal Pencapresan Ganjar Pranowo di Rakernas

Menurut Jerry, elektabilitas politik meliputi kemungkinan masyarakat memilih partai politik atau tokoh yang maju dalam pilpres.

"Kandidat capres akan berlomba-lomba mempromosikan diri agar menjadi pemimpin yang populer dan dikenal oleh masyarakat luas," tuturnya.

BACA JUGA:  Elektabilitas Meningkat, Erick Thohir Berpeluang Jadi Capres 2024

Meski demikian, Jerry mengatakan seorang capres membutuhkan biaya untuk mengenalkan dirinya kepada khalayak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya