GenPI.co - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan Prof KH Najamuddin blak-blakan merespons adanya kelompok tertentu menyalahartikan khilafah dalam setiap kegiatannya menjadi bagian dari terorisme.
Hal tersebut dibeberkan KH Najamuddin melalui siaran pers yang diterima di Makassar, Sabtu (4/6/2022).
"Khilafah tidak identik dengan terorisme dan khilafah tidak boleh disalahartikan," tegas KH Najamuddin.
BACA JUGA: AKBP Raden Brotoseno Sakti? Pengamat Sebut Kapolri Listyo Sigit
Prof KH Najamuddin mengungkapkan, khilafah dalam arti kepemimpinan adalah sesuatu yang wajib dalam pandangan Islam.
Menurut KH Najamuddin, Nabi Muhammad SAW memerintahkan, jika kalian bertiga keluar dari daerah angkatlah satu pemimpin dalam perjalanan.
BACA JUGA: Suami Puaskan Anu Istri dengan Mulut, Ini Kata Ustaz
"Jika tiga saja harus ada pemimpin, dalam komunitas Rukun Tetangga atau Rukun Warga (RT/RW), hingga negara perlu ada pemimpin," jelas KH Najamuddin.
Oleh sebab itu, kepemimpinan disesuaikan dengan kebutuhan satu komunitas, ada berbentuk monarki dalam berbagai bentuknya seperti kerajaan (mamlakah), ada berbentuk republik, dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Ada Ancaman Nyata, Peneliti BRIN Kuak Bahaya 2022: Semua Waspada
Menurut KH Najamuddin, tidak ada model yang baku ditawarkan Islam, kecuali hanya prinsip-prinsip seperti musyawarah dan lain-lain.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News