Pengamat Beber Tujuan Reshuffle Kabinet, Sebut Arus Besar Jokowi

Pengamat Beber Tujuan Reshuffle Kabinet, Sebut Arus Besar Jokowi - GenPI.co
Presiden Jokowi beserta dengan para ketua umum partai politik koalisi pemerintah berjalan menuju Istana Negara setelah makan siang bersama, Rabu (15/6/2022). ANTARA/Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

GenPI.co - Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang mengatakan reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan upaya merangkul kekuatan baru dari unsur partai politik.

Sejumlah menteri dan wakil menteri yang diangkat, yaitu Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan (menggantikan Muhammad Lufti), Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (menggantikan Sofyan Djalil).

Selain itu, Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (menggantikan Surya Tjandra), John Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri dan Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan.

BACA JUGA:  NasDem Bantah Surya Paloh Minta Jatah Kursi Kabinet ke Jokowi

Ahmad Atang mengatakan perombakan kabinet yang dilakukan Jokowi bukan sesuatu yang luar biasa karena telah diprediksi sebelumnya yakni merangkul kekuatan baru.

"Posisi profesional dalam kabinet secara signifikan dikurangi dan memperbanyak para politikus. Kabinet kali ini didominasi kader maupun ketua umum partai politik," ujarnya di Kupang, NTT, Jumat (17/6/2022).

BACA JUGA:  Pengamat: Jokowi Tersandera Kepentingan Parpol Soal Reshuffle

Kenyataan ini, kata dia, tidak bisa dihindari sebagai konsekuensi dari politik berbasis koalisi.

Ahmat Atang mengatakan dengan masuknya Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dalam koalisi memperlihatkan bahwa Jokowi telah berhasil merangkul kawan dalam gerbong kekuasaan.

BACA JUGA:  Jokowi Reshuffle Kabinet, Pengamat: Bagi-bagi Kue Kekuasaan

"Walaupun demikian, perombakan kabinet ini lebih untuk membagi kekuasaan ketimbang mengatasi masalah bangsa," katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya