Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Beradu Headline, Siapa Membunuh Putri (10)

Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Beradu Headline, Siapa Membunuh Putri (10) - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya menolak kredit keras tanpa DP yang ditawarkan Bang Ameng. Paling-paling dia juga yang bayarin uang mukanya, berutang jasa lagi saya sama dia. Tak nyaman rasanya. 

Ke rumah kontrakan sementara itulah, Ferdy mendatangi. Dia datang dengan sebotol besar minyak kayu putih dari Pulau Buru. Buat oleh-oleh katanya.

”Saya Ferdy, Bang… Ferdy Tahitu,” katanya, setelah mengucapkan salam dengan fasih.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Si Sopir Presiden, Siapa Membunuh Putri (9)

Saya sedikit kaget dan bingung. Tak ada yang tahu tentang rumah ini, kecuali orang kantor, anak-anak yang bantu saya pindahan. Seorang kurus tinggi dengan rambut ikal kecil berdiri di depan pintu.

”Kita belum pernah bertemu. Tapi saya yakin saya ketemu orang yang baik,” katanya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Ketua Umum PPP: Posisi Monoarfa

Saya yang malah ragu apakah tamu saya ini orang baik. Tapi saya persilakan Ferdy masuk. Konflik Ambon yang membuatnya sampai ke Batam. Ia datang bersama istri dan seorang anak.

”Saya Kristen, istri saya Islam. Abang bayangkan bagaimana posisi kami di tengah konflik yang terjadi di sana. Yang saling bunuh itu semua saudara-saudara kami semua, saudara saya, saudara istri saya,” kata Ferdy.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Siapa Membunuh Putri (8)

Setelah menikah, Ferdy tinggal di wilayah yang dikuasai oleh orang Islam. Ia bekerja di koran yang menyuarakan suara Islam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya