GenPI.co 
GenPI.co - Pengamat Komunikasi dan Politik Jamiluddin Ritonga menilai langkah KPK yang bakal membuka kasus kardus durian Cak Imin adalah langkah yang sangat politis.
Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan membuka kembali kasus kardus durian yang diduga melibatkan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Menurut Jamiluddin, jika kasus itu dibuka kembali, tentu kesan politis sangat kental.
BACA JUGA: KPK Siap Buka Kembali Kasus Kardus Durian Cak Imin, PBNU Tegas
"Jika benar dibuka kembali kasus kardus durian, tentunya akan dikesankan sebagai pesanan dari pihak-pihak tertentu," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Senin (31/10).
Dia mengatakan, jika hal itu benar, KPK sudah tidak lagi independen dalam menilai suatu kasus memenuhi tindak korupsi.
BACA JUGA: Puluhan Massa Bawa Kardus Durian ke KPK, Tangkap Cak Imin
"Masyarakat juga akan berpeluang menuntut kasus lain yang melibatkan politisi," tegasnya.
Misalnya, bisa saja masyarakat meminta nama-nama yang muncul dalam sidang kasus e-KTP untuk dibuka kembali.
BACA JUGA: Kardus Durian Cak Imin Bakal Dibongkar, KPK Tegas
"Sebab, beberapa nama politisi yang muncul dalam sidang pengadilan hingga sekarang tidak ada kelanjutannya," lanjutnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
