GenPI.co 
GenPI.co - Ketua IM57+ Institute M Praswad Nugraha menilai keramahan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri kepada Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe bukan hal yang baik.
Dirinya menilai cara Firli Bahuri yang ramah kepada tersangka korupsi berpotensi membuat para penyidik segan untuk menyelam lebih dalam.
“Harusnya ramah tamahan itu dilakukan oleh penyidik jika KPK ingin menjadikan hal tersebut sebagai strategi penyidikan,” ujar Praswand kepada GenPI.co, Jumat (4/11).
BACA JUGA: RJ Lino Dieksekusi ke Lapas Cipinang, KPK Nyatakan Tegas
Menurut mantan penyidik KPK itu, hal tersebut bisa digunakan dalam rangka persuasif agar saksi atau tersangka mengakui perbuatan tindak pidana yang dilakukan.
“Bisa, akan tetapi bukan oleh Pimpinan KPK. Atas dasar apa Ketua KPK mengistimewakan Lukas Enembe?” tuturnya.
BACA JUGA: Apa Akibatnya Jika KPK Buka Kasus Kardus Durian Cak Imin? Ini Analisis Pengamat
Dia juga menilai perlakuan Firli kepada Lukas Enembe tidak sama dengan para tersangka lain yang mangkir.
“Tidak sama dengan tersangka yang tidak bersedia untuk datang meski sudah dipanggil berkali-kali oleh KPK,” ucapnya.
BACA JUGA: Pengamat Ungkap Ada Upaya Menekan KPK Menghentikan Korupsi Formula E
Praswand juga mengaku heran lantaran KPK tidak mengeluarkan surat perintah untuk membawa Lukas Enembe.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
