GenPI.co - Calon Presiden dari Partai NasDem Anies Baswedan melakukan safari politik ke berbagai daerah belum lama ini.
Menanggapi hal itu, Pengamat kebijakan publik Sugiyanto menilai safari politik Anies dapat dianggap dengan mencuri start kampanye.
“Inikan menjadi dilema, di satu sisi dibilang kampanye juga bukan karena kampanye itu harus melalui beberapa syarat. Mereka bila dituduh kampanye pasti mengelak dengan alasan belum ada penetapan capres," kata Sugiyanto kepada GenPI, Senin (5/12).
BACA JUGA: Airlangga dan Prabowo Lebih Berwibawa Dibanding Anies Baswedan
"Akan tetapi dengan hadirnya masa yang banyak juga bisa disebut sebagai bagian dari kampanye," sambungnya.
Menurutnya, safari politik tersebut dapat menjadi preseden. Sehingga bisa berdampak buruk terhadap jalannya Pemerintahan baik Pusat maupun Pemerintahan Daerah.
BACA JUGA: Kejagung Periksa Jaksa Nakal Percobaan Pemerasan Pengusaha Semarang
Dia mencontohkan jika apa yang dilakukan Anies dapat dicontoh dengan calon lainnya. Bahkan, calon-calon Legislatif dengan pengumpulan masa yang banyak tentunya akan menggangu jalannya pemerintahan.
"Kemudian jika ada larangan terhadap safari politik Anies dari kepolisian atau Pemda setempat saya fikir ada relevansinya karena dalam konteks yang lebih luas bisa berdampak buruk," kata pria yang disapa SGY ini.
BACA JUGA: Kapolri Listyo Sigit dan Yudo Margono buat Polri-TNI Makin Solid
SGY berharap Anies Baswedan dapat menahan diri untuk tidak melakukan safari politik agar tidak menjadi kecemburuan terhadap pihak-pihak lain yang akan maju Pilpres maupun Caleg.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News