GenPI.co 
GenPI.co - Eks Karo Provost Divisi Propam Benny Ali mengungkapkan kronologi saat menyampaikan kabar kematian kepada adik Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Mahareza.
Hal itu disampaikan Benny saat bersaksi dalam persidangan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/12).
Dia mengatakan sempat memanggil Reza terlebih dahulu saat ingin menyampaikan kabar kematian Brigadir J.
BACA JUGA: Benny Ali Kembali Ceritakan Kronologi Pelecehan Seksual Dialami Putri Candrawathi
Benny menerangkan awalnya sempat ragu untuk menyampaikan kabar tersebut kepada Reza.
Akan tetapi, kata dia, pada akhirnya kabar dan kronologi kematian Brigadir J harus disampaikan kepada Reza.
BACA JUGA: Benny Ali Merasa Kena Prank Ferdy Sambo Soal Cerita Kematian Brigadir J
"Saya bilang, 'Turut berduka cita. Sebenarnya saya berat untuk menyampaikan ini, tetapi kamu harus menyampaikan kepada orang tua kamu. Kakak kami menjadi korban penembakan di kediaman Kadiv Propam'," ucap dia.
Benny kemudian menyampaikan sesuai dengan pernyataan skenario Ferdy Sambo bahwa Brigadir J terlibat tembak-menembak karena adanya dugaan pelecehan seksual.
BACA JUGA: Aktivis Forkot 98 Sebut Cara Benny Rhamdani Seperti Pam Swakarsa
"Akibatnya, almarhum Yosua meninggal dunia. Waktu itu dia sedih, tetapi saya bilang untuk menyampaikan (kabar duka, red) dengan hati-hati karena pasti orang tuanya akan syok," ujarnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
