Nilai Banyak Pejabat Post-Power Syndrome, Pengamat: Takut Kasus Korupsinya Terbongkar

Nilai Banyak Pejabat Post-Power Syndrome, Pengamat: Takut Kasus Korupsinya Terbongkar - GenPI.co
Nilai Banyak Pejabat Post-Power Syndrome, Pengamat: Takut Kasus Korupsinya Terbongkar. Ilustrasi penangkapan tersangka korupsi (FOTO: ANTARA/HO)

GenPI.co - Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai banyak pejabat Indonesia yang post-power syndrome dan akan membawa malapetaka bagi Indonesia.

Hal tersebut dia ucapkan untuk menyoroti maraknya isu atau wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Mereka ketakutan dengan kekuatan baru yang akan berkuasa,” ujar Ujang kepada GenPI.co, Jumat (16/12).

BACA JUGA:  Kasus Korupsi Hakim Agung Dinilai Menyedihkan, Pengamat: MA Harusnya Berintegritas

Menurutnya, akan ada banyak kasus korupsi yang selama ini terjadi dan diamankan para pejabat terbongkar jika ada presiden selain Jokowi.

“Sebab, kasus tersebut berpotensi tercium oleh rezim yang baru ketika Jokowi sudah tidak berkuasa lagi,” tuturnya.

BACA JUGA:  KPK Beber Kabar Terbaru Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Papua Lukas Enembe, Tegas

Dengan demikian, menurutnya, para pejabat yang tidak kehilangan jabatannya berpotensi dipersoalkan dengan hukum.

“Kemudian ada juga masalah bisnis. Sebab, bisnis yang tidak didukung kekuasaan tak akan berjalan dengan lancar atau menguntungkan,” kata dia.

BACA JUGA:  Ketua KPK Firli Bahuri Sebut Kasus Korupsi di Indonesia Baru Dibongkar 20%, Waduh!

Meski demikian, Ujang mengatakan bahwa rakyat punya hak untuk melawan isu perpanjangan masa jabatan presiden secara konstotusional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya