Pengamat: Penemuan Beras Busuk Bansos Covid-19 DKI Keterlaluan

Pengamat: Penemuan Beras Busuk Bansos Covid-19 DKI Keterlaluan - GenPI.co
Pengamat Kebijakan Publik Jakarta Sugiyanto. (dok GenPI)

GenPI.co - Pengamat kebijakan publik Sugiyanto menilai dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19 DKI Jakarta sudah keterlaluan.

Pasalnya, anggaran Rp 3,65 triliun untuk bansos covid-19 DKI menjadi sia-sia karena beras yang seharusnya disalurkan ke masyarakat ditimbun jadi busuk di gudang yang disewa Perumpda Pasar Jaya.

“Semua berawal dari info whistle blower dari akun @kurawa yang mengabarkan adanya penimbunan beras bansos milik perumda Pasar Jaya tahun anggaran 2020 yang masih tersimpan di Gudang sewaan di Pulogadung,” ujar Sugiyanto kepada GenPI, Jumat (13/1).

BACA JUGA:  Harga Beras Indonesia Termahal di ASEAN, Pakar Unair: Pemerintah Tidak Cari Solusi

"Intinya, Dinas Sosial (Dinsos) DKI menunjuk 3 rekanan terpilih untuk menyalurkan paket sembako senilai Rp. 3.65 Triliun lewat Perumda Pasar Jaya, PT food station dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi," sambungnya.

Menurut Sugiyanto, dirinya akan membuat laporan ke KPK Namun harus disiapkan matang dengan membentuk Tim Investigasi Publik. Tujuannya agar laporan berhasil alias sukses sesuai harapan.

BACA JUGA:  Pengamat Sarankan PDIP Cepat Umumkan Capres, Kasihan Anies

Dia juga menyoroti dugaan kuat anggota DPRD DKI dan relawan Anies Baswedan banyak terlibat KKN dalam urusan Bansos Covid-19 DKI Jakarta.

"Kami berharap Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono dapat membantu membuka data-data KKN bansos Covid-19 Jakarta," kata Sugiyanto. (*)

BACA JUGA:  Pengamat: Megawati Diduga Mendorong Terjadinya Reshuffle Kabinet

Jangan lewatkan video populer ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya