Catatan Dahlan Iskan soal Vonis Richard Eliezer: Eliezer Kapok

Catatan Dahlan Iskan soal Vonis Richard Eliezer: Eliezer Kapok - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - AKANKAH euforia hukuman sangat ringan bagi justice collaborator Richard Eliezer bisa menyuburkan lahirnya Eliezer yang lain?

Ataukah ini hanya akan berhenti di Eliezer –lantaran tidak semua kasus punya unsur drama sebaik Eliezer?

Anda sudah tahu: kegembiraan Richard Eliezer kini sudah paripurna: jaksa tidak naik banding. Berarti hukuman sangat ringan, 1,5 tahun, bagi pembunuh Yosua itu sudah punya kekuatan hukum tetap.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Hukuman Richard Eliezer: Dhania Eliezer

Tidak ada yang bisa mengganggu gugat. Sebenarnya kita lebih membutuhkan JC di perkara lain: korupsi. Akankah JC dalam perkara korupsi bisa menikmati keringanan hukuman yang begitu dramatis seperti Eliezer?

Rasanya istilah JC itu muncul, pada awalnya, justru untuk perkara korupsi. Terutama korupsi berjamaah. Berkomplot. Penegak hukum sering mengalami kesulitan membongkar sebuah jaringan korupsi. Lebih sulit lagi: menemukan dalangnya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Vonis Ferdy Sambo: Motif Sambo

Tanpa pengakuan Eliezer –dan copy CCTV yang diserahkan Dhania Chairunnisa– harusnya penegak hukum bisa membongkar sendiri: bahwa dalang penembakan terhadap Yosua itu Irjen Pol Ferdy Sambo.

Tapi jaringan Jenderal Sambo memang sangat kuat. Kekuasaannya juga sangat besar. Uangnya juga seperti tinggal cetak sendiri. Peran kesaksian Eliezer adalah melawan kuatnya skenario penyembunyian peran Sambo itu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Adani Group: Nehi Adani

Dalam perkara korupsi kita pernah mengenal Agus Condro. Mungkin Agus-lah JC pertama yang kita kenal. Dan diakui di persidangan. Berkat Agus maka korupsi di pemilihan deputy gubernur Bank Indonesia terbongkar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya