
“Isu lain yang mereka gunakan adalah potensi krisis ekonomi sebagai dampak inevitable dari pandemi covid-19,” kata Boni, Kamis (4/6).
Menurut Boni, kelompok yang ingin mengudeta Jokowi itu tidak bisa disebut sebagai barisan sakit hati.
Boni menyebut para tokoh tersebut sebagai laskar pengacau negara dan pemburu rente.
Secara khusus, Boni membagi para tokoh tersebut ke dalam empat kelompok.
Pertama, mereka adalah kelompok politik yang ingin memenangi Pemilihan Presiden 2024.
Kedua, mereka merupakan kelompok bisnis hitam yang menderita kerugian karena kebijakan pemerintahan Jokowi.
Ketiga, mereka adalah ormas keagaaman terlarang yang ingin mendirikan negara syariah. Misalnya, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Keempat, kelompok tersebut merupakan barisan oportunis yang haus uang dan kekuasaan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News