GenPI.co 
GenPI.co - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, mengatakan reshuffle kabinet harus memiliki indikator yakni berbasis kinerja.
"Kalau dulu kan ada namanya di era SBY evaluasi tim Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), yang berwenang mengevaluasi dan memberikan lapor merah kementerian. Walaupun tidak hanya itu alat ukurnya, ada pertimbangan lainnya dari presiden," ujar Pangi kepada GenPI.co, Rabu (24/6).
BACA JUGA: Perombakan Kabinet, Ini 3 Menteri yang Layak Diganti
yang menjadi persoalan mendasar, lanjut Pangi, dalam reshuffle kabinet di era Jokowi ini tidak jelas ukurannya. "Siapa yang kompeten mengevaluasi kinerja para menteri," jelasnya.
"Sekarang kan pusing juga, bagaimana cara menilainya, alat ukurnya seperti apa, Key Performance Indicator (KPI) kan nggak ada. Hanya berbasis asumsi, mungkin ada penilaian dari dukunnya kali," tambah Pangi.
Menurut Pangi, gaya kepemimpinan Presiden Jokowi sulit ditebak. Pangi mencontohkan, orang pada ribut-ribut menteri ini harus diganti, nggak tahunya tetap dipertahankan. Begitu pun sebaliknya, ketika menteri ini bagus, tiba-tiba saja diganti.
BACA JUGA: Pilpres 2024, Erick Thohir Tak Punya Basis Pendukung Politik
"Saya pernah mengusulkan, tolong lah buat penilaian menteri. Terserah nama lembaganya apa, tapi ada alat ukurnya untuk kinerja menteri," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
.webp)
.webp)
