GenPI.co 
GenPI.co - Presidium Koalisi Aksi Masyarakat Indonesia (KAMI), Prof Din Syamsuddin mengingatkan organisasinya tak bisa dibungkam dengan cara-cara lama, seperti menebar spanduk yang berisikan fitnah.
"Cara mendiskreditkan kaum kritis terhadap pemerintah (Jokowi-Ma'ruf Amin) dengan melakukan anarkisme adalah cara lama untuk membungkam gerakan KAMI," ujar Din Syamsuddin dikutip dari RMOL.id, Senin (12/10).
BACA JUGA: Maju Pilpres 2024, Gatot Nurmantyo Bakal Bikin Partai Baru?
Menurut Din, spanduk bernada fitnah itu merupakan upaya pihak-pihak tertentu menginginkan agar massa buruh, mahasiswa dan pelajar tidak lagi turun aksi menolak Omnibus Law Undang Undang Cipta Kerja (Ciptaker).
"Kalimat bahwa 'KAMI menunggangi Aksi Demo Buruh, Mahasiswa dan Pelajar' adalah taktik agar massa buruh, mahasiswa dan pelajar tidak turun beraksi," tegasnya.
Din menyatakan, KAMI sebagai gerakan moral hanya menyuarakan yang diyakini sebagai kebenaran yaitu meluruskan kiblat bangsa dan negara dari penyimpangan dan penyelewengan.
Semua keyakinan itu, dijelaskan Din, telah tertulis dan ditandatangani oleh ketiga Presidium atau salah satu Presidium, atau oleh Komite Eksekutif KAMI. Din menegaskan, salah satu dari suara moral itu adalah menolak Omnibus UU Ciptaker.
BACA JUGA: Spanduk KAMI Tunggangi Aksi Demo Buruh Beredar di Sekitar Istana
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
