GenPI.co - Pengamat politik Triyono Lukmantoro menilai ada dua institusi yang ingin menindak Habib Rizieq. Yaitu TNI dan Polri, akan tetapi cara kedua institusi ini memiliki perbedaan dalam menindaknya.
"Sebenarnya ada dua pihak yang ingin menindak tegas Habib Rizieq. Pihak tentara itu ingin agar Rizieq ditindak tegas, dalam arti tidak memberi peluang untuk membuat kerumunan massa dan sebagainya. Akan tetapi polisi cenderung lebih lunak," ujarnya kepada GenPi.co Kamis, (17/12).
BACA JUGA: Kapolda Metro Jaya Top, Demo FPI Bakal Disikat
Menurutnya, lunaknya polisi berdampak kepada pencopotan dua Kapolda. Sebab, dianggap tidak dapat mengatasi kerumunan yang ditimbulkan oleh Habib Rizieq.
"Apa dampaknya? Dampaknya kemudian muncul kerumunan dan akhirnya pihak kepolisian diperingatkan oleh Pak Jokowi dengan mencopot dua Kapolda. Gara-gara dianggap tidak bisa mengatasi kerumunannya Rizieq," ujarnya.
Menurut Triyono, efek dari kerumunan yang gagal ditangani polisi dan pencopotan dua Kapolda tersebut adalah mempermalukan institusi kepolisian.
Triyono juga menyoroti sepak terjang Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran. Dia melihat, Kapolda Metro yang sekarang tegas menunjukan taringnya.
BACA JUGA: Tetiba, Politikus PDIP Siap Kawal Habib Rizieq Shihab
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News