GenPI.co 
"Barangkali masyarakat sekarang lebih memilih tokoh yang lebih muda, setidaknya untuk saat ini," jelas Gunawan kepada GenPI.co, Jumat (1/1).
Kendati begitu, persepsi bukanlah hal yang mutlak, ia bergerak dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu. Apalagi, jika konteksnya ialah Pilpres 2024 yang masih panjang.
Namun, bagi Gunawan tren anak muda menginginkan pemimpin muda itu sudah mulai kelihatan dari sekarang.
Bahkan, pada kontestasi politik sebelumnya juga sudah menandakan hal tersebut.
"Di Solo, itu orang yang sangat muda terpilih jadi wali kota. Kemudian, ada Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak itu juga muda," kata Gunawan.
Bonus demografi yang kini dimiliki Indonesia jadi satu alasan, tetapi berubahnya pola komunikasi pemimpin muda itu juga menjadi alasan lain.
Menurut Gunawan, di media sosial saat ini banyak pemimpin muda yang unjuk gigi dengan memamerkan berbagai prestasi.
Tentu, hal itu turut memancing persepsi masyarakat dan mungkin membuat banyak orang menginginkan saatnya anak muda yang memimpin mereka.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
