GenPI.co 
Dengan demikian, purnawirawan TNI itu menjadi salah satu orang yang punya akses dan jaringan di Filipina.
"Operasi ini kemudian berhasil. 10 sandera bebas, bahkan ada misi tambahan," katanya.
Kivlan Zein, dikatakan Gatot, mendapat tugas tambahan untuk menghentikan penyanderaan terhadap WNI dari kelompok ekstremis di Filipina.
Terkait dengan tudingan senjata Kivlan Zein, Gatot membeberkan seluruh prajuritnya yang pernah melakukan operasi Sandi Yudha pasti memiliki senjata.
Sebab, anggota TNI yang terlibat operasi tersebut harus mampu melibatgandakan kekuatan.
Oleh karena itu, kiprah Kivlan Zein seharusnya tidak dikecilkan dengan adanya tudingan ini.
"Beliau purnawirawan, tetapi saat dapat tugas kembali Kivlan dengan tegas menyebut, 'Untuk rakyat bangsa dan negara, saya siap'," kata Gatot Nurmantyo.
Gatot sangat menghormati peran Kivlan Zein tersebut. Baginya, dirinya atas inisiatif sendiri hadir dalam persidangan dan ingin menyampaikan bahwa rakyat dan negara Indonesia berutang kepada Kivlan Zein.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
