GenPI.co 
GenPI.co - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Widjaja.
Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri mengatakan bahwa pihaknya telah mendalami terkait kebijakan Edhy Prabowo (EP) saat menjadi Menteri KKP membuka kuota ekspor benur yang diduga mendapat sejumlah uang dari para eksportir yang telah diberi izin.
BACA JUGA: Mahfud MD Tak Main-main, Proses Hukum Akan Dijalankan
"Dari hasil pemeriksaan tersangka EP diduga memberikan keuntungan bagi para pihak eksportir yang telah memberikan sejumlah uang kepada tersangka EP melalui perantaraan tersangka AM (Amiril Mukminin)," kata Ali dalam keterangannya, Rabu (24/2/2021) lalu.
Selain itu, KPK juga telah memeriksa mantan Staf Khusus mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (EP) yaitu Gellwynn DH Yusuf sebagai saksi.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, terungkap bahwa istri Edhy, Iis Rosita Dewi, menggunakan kartu kredit Gellwynn saat berbelanja barang mewah di Amerika Serikat (AS).
"Gellwynn DH Yusuf dikonfirmasi terkait dengan dugaan penggunaan kartu kredit bank milik saksi oleh istri tersangka EP yang digunakan untuk berbelanja barang mewah di Amerika Serikat," ungkap Ali.
Tidak hanya itu, KPK juga menyita berbagai dokumen kepemilikan tanah di Sukabumi, Jawa Barat, yang diduga milik EP dari seorang notaris bernama H Alvin Nugraha.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
