Hal tersebut dimaksudkan untuk melumpuhkan teroris dan jaringannya, demi melindungi kepentingan publik dan keselamatan warga.
BACA JUGA: Apes! Penyerang Mabes Polri Dibodohi, Serang Polisi Pakai Mainan
"Ketiga, berkembang persepsi bahwa terorisme adalah konspirasi atau rekayasa pihak-pihak tertentu," katanya.
Kampanye distortif atas kinerja pemberantasan terorisme di satu sisi memperluas ruang radikalisasi publik dan memperkuat sikap permisif warga, di sisi lain.
“Padahal, ruang-ruang publik yang permisif terhadap intoleransi dan radikalisme sangat kondusif bagi tumbuhnya jaringan teror, juga tempat yang nyaman bagi sel-sel tidur mereka,” pungkas dia.(GenPI/JPNN)
BACA JUGA: Teroris Berkemampuan Menembak Minus, Mabes Polri Tidak Kebobolan
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News