GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang mengatakan bahwa faksionalisasi di tubuh partai politik merupakan hal yang wajar terjadi, salah satunya dialami oleh Partai Demokrat (PD).
Untuk menghindari terjadinya faksionalisasi di tubuh partai politik, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan para kader dan pengurus.
Pertama, ideologi partai politik harus jelas tertulis dalam AD/ART.
BACA JUGA: Dualisme Demokrat, Pakar Sebut Publik Lebih Percaya Tim Moeldoko
“Selain itu, ideologi partai juga harus tercermin pada perilaku pengurus dan anggota partai politik tersebut,” kata Ngorang kepada GenPI.co. belum lama ini.
Kedua, lanjutnya, visi dan misi partai politik harus jelas dan dipahami oleh para kader dengan baik.
“Di Indonesia, visi misi partai politik itu ada yang sama, bahkan secara ideologis juga ada yang sama. Kalau begitu, lebih baik ada di bawah satu partai politik saja,” imbuhnya.
Ngorang mengungkapkan bahwa partai politik di Indonesia lebih mementingkan kehadiran figur dibandingkan memikirkan ideologi serta visi dan misi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News