Serangan Maut Kubu Moeldoko ke AHY, Dianggap Karma Dosa SBY Dulu

Serangan Maut Kubu Moeldoko ke AHY, Dianggap Karma Dosa SBY Dulu - GenPI.co
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Foto: JPNN.com.

GenPI.co - Akademisi ilmu pemerintahan Rochendi menilai bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) yang diselenggarakan oleh Partai Demokrat (PD) kubu Moeldoko sebenarnya merupakan ajang introspeksi bagi Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“KLB harusnya bisa jadi ajang introspeksi bagi SBY terkait bagaimana dia mengelola partai selama ini. Apakah mengelolanya dengan demokrasi atau tidak?," kata dia dalam pernyataannya, belum lama ini.

BACA JUGA: Serangan Maut Kubu Moeldoko Telak, SBY Terpojok Dikuliti Habis

Selain sebagai ajang introspeksi bagi SBY, KLB itu merupakan pelajaran bagi Partai Demokrat dan para kader secara keseluruhan.

“Pemilihan AHY sebagai ketua umum itu, kan, secara aklamasi. Padahal, AHY sendiri belum matang dan berpengalaman. Namun, AHY dipaksakan oleh SBY, jadi hal itu justru merupakan ambisi pribadi SBY saja,” ungkapnya.

Lebih lanjut, menurut Rochendi, jika putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), ingin dijadikan sebagai ketua partai, seharusnya dia berkarier dari bawah.

“Bisa sebagai staf ketua atau wasekjen, supaya AHY bisa belajar Jika AHY dibiarkan berkarier dari jabatan rendah, dia bisa belajar berorganisasi dan membangun hubungan dengan elite-elite partai politik dan elit-elit lain di negeri ini,” terang dia.

Pengajar di Universitas Sutomo, Serang, itu menambahkan bahwa pembelajaran tersebut bisa digunakan AHY sebagai bekal untuk membangun partai politik yang demokratis dan transparan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya