Gertakan Maut DPR Menggelegar, Pelni Bisa Terpojok

Gertakan Maut DPR Menggelegar, Pelni Bisa Terpojok - GenPI.co
Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Foto: Ricardo/JPNN.com.

GenPI.co - Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay angkat bicara perihal isu larangan ceramah agama di BUMN PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).

Dia mengaku sangat menyayangkan hal itu terjadi. Saleh juga mendesak pemerintah untuk melakukan pengawasan terhadap masjid-masjid yang ada di lingkungan BUMN.  

BACA JUGA: Sosok Ini Punya Gertakan Maut, Siap Lengserkan Moeldoko

"Penting dijaga agar masjid-masjid tersebut netral dan tidak berafiliasi dengan salah satu mazhab tertentu, atau dengan salah satu organisasi kemasyarakatan tertentu," ucap Saleh kepada JPNN.com, Minggu (11/4/2021) kemarin.

Wakil ketua MKD itu juga menyarankan netralitas di masjid-masjid di kantor BUMN dan pemerintahan bisa dimulai dengan penunjukan pengurus secara terbuka oleh satuan organisasi di masing-masing instansi yang mengurus kerohanian.

Nantinya, pengurus itulah yang akan menyaring penceramah dan mereka yang diundang harus dipastikan tidak menekankan satu mazhab tertentu yang dijadikan sebagai suatu paling benar dibanding mazhab lainnya.
 
"Jadi, ajaran agama yang diajarkan haruslah yang moderat, yang rahmatan lil'alamin. Bukan Islam yang katakanlah dipersepsi sebagai yang paling benar di antara yang lainnya," jelas dia.

Politikus asal Dapil Sumut II itu mengingatkan pentingnya mengantisipasi agar masjid-masjid yang ada tidak disusupi oleh keyakinan dan pemahaman agama yang fundamentalis dan radikalis.

Lebih lanjut, dia juga mengharapkan terhadap semua jemaah yang ada itu saling memperhatikan satu dengan yang lain. Jika ada hal yang diajarkan dianggap menyimpang bisa dilaporkan kepada pengurusan masjid.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya