GenPI.co 
GenPI.co - Tidak hanya berhasil membuka banyak lapangan kerja dan nilai ekonomi tinggi, industri fashion juga penyumbang devisa negara non-migas dari hasil ekspor-nya.
Sayangnya, karena gaya hidup dan tren, industri fashion juga menghasilkan limbah yang sangat masif dan menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar di dunia.
Atas dasar kepedulian ini, Yayasan Dian Sastrowardoyo (YDS) dan Magnifique menggelar webinar dengan tema "Mengenal Lebih Dalam Sustainable Fashion" yang ditujukan untuk para mahasiswa dan komunitas pecinta fashion.
BACA JUGA: Masker Kain Jadi Penyelamat Industri Fesyen dari Keterpurukan
“Banyak hal baru yang saya pelajari dari Webinar kali ini, khususnya tentang gaya hidup kita sehari-hari, terutama pemakaian pakaian dan fashion yang berdampak besar ke lingkungan.” ujar Dian Sastrowardoyo dalam keterangan resminya, Sabtu (21/11).
Dengan mengajak teman-teman mahasiswa dan komunitas untuk ikut acara ini, menurut Dian juga ikut menyebarkan informasi penting dan mengedukasi konsumen untuk lebih sadar akan dampak lingkungan sebagai konsekuensi pilihan dan gaya hidup.
Webinar kali ini dihadiri oleh 202 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, dan seperti pelaksanaan M-Class sebelumnya, penyelenggara Webinar juga memberikan subsidi kuota internet dan bantuan transportasi kepada sebagian peserta yang memerlukan.
“Kami pun mendapat kesempatan menunjukan kain tenun Terfo yang terbuat dari serat alam asli dan ramah lingkungan.” ujar Periskila Ambani, Ketua Komunitas Tenun Terfo Sarmi - Papua.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
