GenPI.co 
Danau Limboto yang berada di Provinsi Gorontalo adalah rumah besar keanekaragam hayati. Beragam jenis ikan, satwa melata (herpet), serangga (insect), hingga burung (aves) menjadikan danau ini sebagai rumah.
Selain ikan, semua satwa ini belum dihitung sebagai memiliki nilai ekonomis. Ikan telah memberi banyak penghidupan bagi nelayan dan pedagang. Setiap hari mujair, nilai, gabus, sidat, payangga, huluu, dan lainnya dipanen dari danau yang memiliki luas 3000 hektar ini.
Sementara satwa lainnya belum memiliki nilai jual. Sebagian malah dianggap hama oleh nelayan atau petani di sekitar danau.
“Danau Limboto memiliki daya tarik wisata yang kuat, terutama ragam jenis burungnya,” kata Putri Mamonto, mantan Duta Burung, Jumat (4/1).
Menurutnya, pemerintah harus melakukan upaya untuk memanfaatkan Danau Limboto sebagai kawasan wisata terpadu dengan tetap memperhatikan aspek kelestariannya.
Ia menjelaskan, kawasan lahan basah ini jangan hanya dihitung produksi ikan budidaya dan tangkap semata. Sementara di sisi lain, dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya yang mendatangkan keuntungan bagi warga sekitar. contohnya adalah wisata pengamatan burung, menjelajah danau dengan perahu tradisional, memancing, hingga olahraga air.
“Menjelajah danau dengan perahu tradisional sangat mengasyikkan, setelah itu bisa kuliner dengan menu masakan ikan danau, ini wisata yang keren,” ujar Putri Mamonto.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
