Simak Cara Kelola Sampah Plastik Dengan Bijak Menurut Pakar

Simak Cara Kelola Sampah Plastik Dengan Bijak Menurut Pakar - GenPI.co
Sampah plastik telah menjadi momomk bagi ekiosistem lingkungan. (Foto: nusabali.com)

Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh hari Kamis  (21/1) ini, mengingatkan kita sejumlah pekerjaan yang belum tuntas. Apa lagi kalau bukan persoalan sampah.  Sampah telah menjadi momok yang mengkhawatirkan bagi ekosistem lingkungan secara global  Di Indonesia, data KLHK mencatat sejak tahun 2005 hingga 2016 telah terjadi peningkatan komposisi sampah plastik dari 11 menjadi 16 persen.

Enri Damanhuri, staf ahli pengelolaan sampah Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan, faktor utama sampah tentu berasal dari perilaku masyarakat yang semakin konsumtif.  Minimnya kesadaran dan pola pikir juga turut andil, seperti konsumsi air kemasan botol dan membiarkannya berserakan dimana-mana. Harusnya hal ini bisa dicegah dengan memilah dan mengumpulkan sampah plastik dalam satu tempat. 

"Persoalan ini sudah lama di seluruh dunia. Kita selalu bergerak untuk melakukan edukasi yang terarah akan pengelolaan sampah plastik kepada masyarakat dengan benar. Masalahnya sampe sekarang kok belum banyak perubahan," ungkapnya saat dihubungi GenPI.co, Kamis (21/2).

 Baca juga: Mengerikan, ini Bahaya Sampah Plastik

Enri Damanhuri  mencontohkan,  sampah plastik yang terbuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hanya sebanyak 20 persen diambil oleh para pemulung, Sisanya dibiarkan saja atau dibakar. Padahal menurutnya masih terdapat sisa yang dapat digunakan untuk daur ulang (recycling). “Untuk itu masyarakat dapat mengelolanya ke dalam berbagai barang kreatif yang memiliki nilai jual tinggi,” tutur pria bergelar profesor tersebut.

Mendukung masyarakat dalam mengolah limbah plastik, pihaknya kini sedang menyusun dua aturan pokok (roadmap). Pertama, soal bagaimana mempengaruhi publik untuk membatasi dan mengurangi penggunaan kantong plastik. Kedua membuat peta jalan panduan bagi produsen untuk membatasi penggunaan plastik dalam produknya.

"Sisi edukasi kampanye kami di KLHK punya program sekolah adiwiyata, ini sebuah instrumen untuk mengedukasi anak sejak SD dan SMP untuk peduli terhadap lingkungan," imbuhnya.

Sementara itu Nani Hendiarti, Asisten Deputi Pendayagunaan IPTEK Maritim, Kementrian Koordinator Maritim RI menjelaskan, saat ini pihaknya telah menyusun program nasional untuk mengelola sampah jauh lebih baik. Menurutnya persoalan sampah plastik dapat ditanggulangi dengan daur ulang. Plastik yang masih utuh, sebaiknya dipilah untuk menjadi barang yang bernilai, seperti tas kresek.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya