GenPI.co 
Setelah ikut serta dalam kegiatan Bau Nyale atau mencari nyale (cacing laut). tidak ada salahnya kalau kita ikut mencoba hidangan olahan yang dibuat dari nyale tangkapan para warga. Di Desa Wisata Sasak Ende yang ada di Sengkol, Lombok, wisatasan bisa mencoba olahan-olahan nyale yang ditangkap dalam perayaan bau nyale di pantai Mandalika.
Sajian nyale menjadi favorit bagi sebagian warga lombok, karena nyale sendiri hanya bisa didapatkan sekali saja dalam setahun. Di Desa wisata Sasak Ende, olahan nyale yang khas adalah nyale bakar, nyale goreng dan nyale santan.
Nnyale bakar adalah nyale yang baru ditangkap, dibungkus dalam daun pisang dan dibakar. Nyale bakar ini dibuat tanpa bumbu apapun, karena nyale yang berasal air laut sudah memngandung garam. Nyale tersebut dibakar di atas tungku arang selama kurang lebih 5 jam, dengan api yang kecil agar nyale tidak cepat gosong.
Baca juga: Selain Begizi, Nyale Punya Khasiat Kesehatan, Loh!
Sementara itu nyale goreng adalah hasil nyale bakar yang digoreng. Nyale goreng ini teksturnya crispy dan nyale bakar yang semula berwarna hijau, berubah menjadi warna kehitaman. Nyale goreng ini biasanya disajikan dengam.sambal terasi, bawang goreng dan disirami air jeruk nipis.
Selain nyale bakar dan nyale goreng, ada juga olahan nyale yang agak sedikit berbeda, yakni dibumbui dengan santan. Cara memasaknya adalah nyale yang baru ditangkap dicampur dengan santan dan garam. Nyale santan yang sudah matang terlihat seperti sup dengan nyale yang masih tetap berwarna hijau.
Evi, salah satu wisatawan asal Jakarta mencoba memberanikan diri untuk mencicipi olahan nyale. Evi yang baru pertama kali menyantap nyale menjelaskan bahwa rasa olahan nyale sebenarnya cukup enak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
