Catatan Dahlan Iskan soal Bonek dan Aremania: Harapan Kanjuruhan

Catatan Dahlan Iskan soal Bonek dan Aremania: Harapan Kanjuruhan - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - Kanjuruhan barangkali akan jadi tumbal untuk lahirnya dua era Baru. Pertama, rukunnya suporter Aremania dan Bonek. Aremanita dan Bonita. Kedua, era dimulainya streaming menggantikan live TV.

Soal kerukunan itu pernah ada sejarahnya. Tsunami Aceh. Bencana besar itu langsung mengakhiri perselisihan puluhan tahun antara Gerakan Aceh Merdeka dengan pemerintah Indonesia.

Tanpa tsunami Aceh tahun 2005, bisa jadi perang masih terus berlangsung. Dan korban terus berjatuhan. Demikian juga bencana di Stadion Kanjuruhan Malang Sabtu malam lalu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi di Malang: Kanjuruhan Mangindaan

Rasa permusuhan antara Aremania dan Bonek seperti leleh. Ratusan, ribuan, Bonek berkumpul di Tugu Pahlawan Surabaya.

Secara spontan. Malam hari kemarin. Mereka menyalakan lilin. Doa untuk Aremania-Aremania. Begitu tulus. Begitu syahdu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Kejadian Stadion Kanjuruhan: Tragedi Prestasi

Belum lagi kegiatan kecil-kecil lainnya. Juga kunjungan ke Stadion Kanjuruhan. Semua berduka. Semuanya berdoa. Seperti saudara sendiri.

"Kami bertekad hanya akan bersaing untuk 90 menit di lapangan. Selebihnya kami saudara," kata mereka.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Mantan Istri Jeff Bezos: Cari Cinta

Tragedi Kanjuruhan kelihatannya juga menjadi titik balik dalam sistem siaran langsung sepak bola Indonesia. Tragedi ini sangat mungkin melahirkan era baru: live streaming.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya