GenPI.co 
GenPI.co - Sikap Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menanggapi Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang pada Sabtu (1/10) menjadi sorotan tajam masyarakat.
Pasalnya, saat ditemui awak media pada Kamis (6/10), pria yang akrab disapa Iwan Bule ini menolak untuk dikaitkan sebagai pihak yang wajib bertanggung jawab atas terjadinya tragedi.
Kala itu, Iriawan menegaskan apa pun kejadian di lapangan merupakan tanggung jawab penuh panitia pelaksana (panpel) Arema yang menjadi tuan rumah.
BACA JUGA: Shin Tae Yong Ancam Mundur, Mochamad Iriawan Dipuji Asnawi Mangkualam
Pernyataan tersebut didukung oleh Regulasi Keselamatan dan Keamanan PSSI tahun 2021 Pasal 3 mengatur tentang seluruh tanggung jawab panpel. Termasuk pula jika terjadi kerusakan, kecelakaan, dan kerugian lain.
"Panpel menjamin, membebaskan, dan melepaskan PSSI (beserta petugasnya) dari segala tuntutan oleh pihak manapun dan menyatakan bahwa Panpel bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kecelakaan, kerusakan dan kerugian lain yang mungkin timbul berkaitan dengan pelaksanaan peraturan ini," bunyi pasal 3 poin 1.d.
BACA JUGA: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Ketum PSSI Mochamad Iriawan Dapat Peringatan
Sikap Mochamad Iriawan menyulut kemarahan penggamar sepak bola di Tanah Air, sehingga desakan mundur semakin menguat.
Satu pekan berselang, Mochamad Iriawan mengubah pernyataannya, kali ini dia menegaskan bahwa PSSI akan bertanggung jawab penuh atas tragedi Kanjuruhan.
BACA JUGA: Mochamad Iriawan Diminta Mundur dari PSSI, Agum Gumelar Blak-blakan
"Pertama-sama saya atas nama federasi mohon maaf atas apa yang terjadi dengan tragedi, PSSI bertanggung jawab sepenuhnya," tutur Iriawan di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (13/10).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
