GenPI.co 
Dia merasa teman-temannya mengabaikan dirinya ketika berada di dalam lapangan. Anelka yang masih belia dan belum memiliki kedewasaan matang merasa benar-benar mengalami momen sangat sulit.
"Mereka memperlakukan saya seperti binatang. Saya sendirian melawan mereka semua," ujar Anelka kepada France Football.
Alih-alih membantu, Presiden Madrid Lorenzo Sanz justru makin menjatuhkan Anelka. Sanz menyebut Anelka harus membayar kesalahannya sendiri.
Menurut Sanz, Anelka memiliki masalah yang berpengaruh terhadap mental.
"Ada yang salah di kepalanya," ujar Sanz kepada BBC.
Serangkaian mimpi buruk membuat karier Anelka di Madrid hanya bertahan semusim. Setelah itu dia menjadi petualang sejati.
Anelka terus berpindah klub. Liverpool, Paris Saint-Germain (PSG), Manchester City, Chelsea, hingga Juventus pernah menggunakan jasa Anelka.
Perjalanan Anelka di sepak bola seolah mirip dengan kehidupan religinya. Anelka memutuskan berpindah agama ke Islam pada 2004 di Uni Emirat Arab.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
