SUCCESS STORY

Bisnis Kuliner Ko Atek yang Tetap Eksis di Pasar Baru

Bisnis Kuliner Ko Atek yang Tetap Eksis di Pasar Baru - GenPI.co
Ko Atek. (Foto: Sapta/GenPI.co)

Cakwe dan kue bantal yang sudah digoreng juga ditaruh dalam tampah bambu besar dan ditutup dengan kain bekas bungkus terigu dari zaman dulu.

“Penutup ini tidak pernah saya ganti. Enggak ada niat apa-apa juga pakai ini, cuma supaya tidak usah beli-beli lagi saja,” jelasnya.

Kios Cakue Ko Atek buka tiap pukul 10 pagi sampai 4 sore tiap hari, kecuali Senin.

BACA JUGA:  Berawal Bisnis Online, Aryo Andrianto Sukses Menjadi Pengusaha

“Sehari bisa habis sekitar 20 kilogram adonan,” ujarnya.

Nama kiosnya boleh saja sudah tersohor, tetapi bukan berarti Ko Atek tak mengalami kesulitan selama berbisnis.

BACA JUGA:  Untung Bisnis Gorengan di Gerobak, Anwar Bisa Beli Mobil Keren

“Dulu kami sempat tutup saat Kerusuhan 98. Namun, yang paling berasa dampaknya pada pendapatan dagangan itu pandemi saat ini,” katanya.

Selain itu, Ko Atek dan Pintui mengaku pernah mengalami kejenuhan selama berjualan. Namun, rasa jenuh itu tak membuat mereka berhenti berdagang.

BACA JUGA:  Luar Biasa! Bayu Pebisnis Muda yang Mampu Hasilkan Cuan Sultan

“Rasa jenuh dan kesal ada, tetapi kalau tidak jualan malah makin bosan di rumah,” ungkap Pintui.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya