Menggoda Selera, Sahur dengan Jengkol Rasanya Bagaimana Ya?

Menggoda Selera, Sahur dengan Jengkol Rasanya Bagaimana Ya? - GenPI.co
Jengkol menggoda selera makan sahur. (ist)

GenPi.co – Dalam takaran yang wajar, jengkol punya kandungan yang bermanfaat seperti sayur pada umumnya. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, jengkol bisa mengganggu kesehatan tubuh. Oleh sebab itu, kamu perlu menghindari jengkol saat puasa. Namun, kenapa ya? 

Jengkol Menyebabkan Bau Tidak Sedap

Tidak adanya asupan apa pun saat puasa bisa meningkatkan risiko bau mulut, apalagi jika kamu banyak mengonsumsi jengkol saat sahur maupun berbuka. Bau ini muncul karena kandungan djengkolic acid atau asam jengkolat yang terdapat pada jengkol. Senyawa tersebutlah yang berperan dalam menimbulkan bau setelah mengonsumsi jengkol, termasuk bau mulut dan bau urine.

Baca juga: Menu Buka Puasa, Ragit Paling Diburu Warga Palembang

Jengkol Bersifat Diuretik

Diuretik adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada suatu kondisi, sifat, atau penyebab naiknya laju urinasi. Efek ini bisa kamu dapatkan jika mengonsumsi jengkol secara berlebihan. Gejala yang dialami berupa peningkatan frekuensi buang air kecil (BAK), sehingga bisa menyebabkan berkurangnya cairan dalam tubuh. Alhasil, kondisi ini bisa meningkatkan risiko dehidrasi saat puasa.

Beberapa penelitian juga melaporkan bahwa jengkol memiliki kandungan nitrogen yang cukup tinggi, sehingga bisa menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan masalah pada sistem perkemihan. Ini karena kandungan asam jengkolat dalam jengkol bisa menyebabkan kristal jengkolat yang semakin lama bisa mengganggu saluran perkemihan (misalnya berupa kencing batu), hingga gangguan ginjal.

Risiko Keracunan Jengkol

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya