Rarit, Kuliner Lombok yang Tercipta Karena Kemurahan Tuhan YME

Rarit, Kuliner Lombok yang Tercipta Karena Kemurahan Tuhan YME - GenPI.co
Makanan dari Lombok. Proses pengerjaannya mengandalkan kemurahan Tuhan YME (Foto : Istimewa)

Rarit sejatinya adalah daging sapi yang dikeringkan, langsung di bawah sinar matahari. Diiris memanjang, seukuran lengan orang dewasa, proses pengeringannya benar-benar mengandalkan sinar matahari langsung.

Potongan daging sapi yang sudah diiris memanjang, diremas dalam balutan bumbu asam dan garam serta sedikit penyedap. Berikutnya, salah satu ujung irisan, diikat di sebilah bambu. Satu bilah bambu, umumnya digunakan mengikat sekitar empat sampai lima iris daging sapi. Siap dijemur, Rarit bisa dinikmati segera setelah kulit luar daging mulai kesat. Bahkan akan tetap dijemur sampai benar-benar kering.

Cara menikmatinya pun tetap sederhana. Ada yang menyukai mengirisnya tipis-tipis, kemudian menggorengnya di minyak panas sampai cukup kering. Ada pula yang menyukai cara menggoreng seperti empal daging. Yang tidak suka selilit daging sapi, potongan daging sapi kering dipipihkan lagi di cobek batu, baru kemudian digoreng kering. Sisa daging, aman disimpang di dalam kaleng bekas, serta tahan sampai berbulan-bulan.

Di jaman dulu, saat jemaah haji hanya mengandalkan transportasi kapal laut, sambal kering rarit ini menjadi kuliner idola. Baik diproses menjadi abon kering pedas, atau pun empal tumbuk yang halus. Paduan pas dari bumbu minimalis, yaitu bawang putih, asam jawa, garam serta penyedap rasa, membuat Rarit Lombok ini lezat disantap. Meski hanya dengan sepiring nasi hangat baru matang.

Jangan lewatkan video populer ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya