GenPI.co 
Pada tahun ini even di kabupaten yang dijuluki 'Negeri nan Molek' itu kembali digelar, pada Selasa (10/9) petang. Mayoritas warga yang hadir menggunakan busana warna putih, terdiri dari anak-anak hingga dewasa.
Pada acara itu kebanyakan warga yang hadir menjalankan puasa sunah asyura. Sambil menunggu adzan magrib waktu berbuka puasa mereka berdoa dan bersalawat memohon kepada Allah SWT agar selalu diberikan keselamatan serta memohon hujan dan meminta bencana kabut asap di Riau bisa segera hilang.
Kondisi kabut asap di Kota Tembilahan memang tidak pekat seperti di Kota Pekanbaru, Namun puluhan pemuda yang tergabung dalam komunitas Masyarakat Peduli Inhil (MPI) membagikan masker medis kepada warga yang berjalan memasuki pintu gerbang lapangan Gajah Mada.
Ketua MPI, Loly Andrian kepada GenPI. co, menyampaikan pembagian masker medis itu sengaja dilakukan untuk menjaga warga terlindung dari kemungkinan dampak kabut asap yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan ISPA.
"Untuk mengantisipasi dampak kabut asap imbas Karhutla, sebanyak 1000 lebih masker medis dibagikan gratis kepada warga yang hadir," kata Loly.
"Selain memberikan masker gratis kami juga memberikan sosialisasi kepada warga tentang bahaya dampak kabut asap terhadap kesehatan," ujarnya.
Even wisata religi Gema Muharram telah meraih berbagi prestasi di antaranya, mendapat sertifikat warisan budaya tak benda Indonesia, juara 3 nasional dalam ajang nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018, kategori even wisata terpopuler dan nantinya akan diusulkan untuk mendapatkan pengakuan warisan budaya tak benda UNESCO.
Selama proses acara even wisata andalan kabupaten penghasil kelapa itu berjalan lancar tanpa suatu kendala, dihadiri Bupati Inhil, H M Wardan, ditutup dengan salat Magrib berjamaah.
Simak video menarik berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
