Menilik Persiapan Wisuda Lengger Rakanan Giyanti

Menilik Persiapan Wisuda Lengger Rakanan Giyanti - GenPI.co
Para penari Lengger di Rakanan Giyanti berlatih memantapkan gerakan jelang wisuda.(Foto: Wening/GenPI.co)

Ia menambahkan, pembekalan para lengger dilakukan di Pendopo kertojanti pada Selasa (24/9). Mereka diberikan pengetahuan oleh  para pakar dari media, pengurus sanggar, dan juga dinas pariwisata.

“Selain pembekalan, ada tahapan penting sebelum wisuda, namun tidak seperti pada zaman dulu yang diharuskan puasa Mutih 40 hari. Para penari ini kita ajak untuk bisa introspeksi diri dan siap secara batin dan prihatin, setidaknya tiga hari sebelum acara”, tutur Tatag.

Sub rangkaian acara Wisuda Lengger ini dimulai dengan Simpuh Lengger, Punjung Leluhur, Kirab Tenong dan juga doa bersama dengan duduk simpuh di Pendopo.

Setelahnya, peserta  mengikuti Jamasan Lengger yang diteruskan larung sesaji dengan melarung sebutir telur ayam kampung ke sungai ini merupakan simbol dari sebuah benih yang lahir dan berkembang sehingga memberi manfaat untuk sesama.

“Saat prosesi, diawali dengan minum air suci dan penyerahan sampur juga ikrar catur dharma Lengger. Dan diakhiri dengan menari Gambyong Lengger bersama warga. “, tambahnya.

Sri Winarti, penari lengger senior yang memberi materi Gambyong Lengger mengungkapkan bahwa hari ini para penari latihan bersama dan memperbaiki gerakan yang belum sempurna.

“Sebelum ini, mereka juga mendapatkan materi sejarah dan bagaimana sikap lengger seharusnya. 15 penari yang akan diwisuda harus paham benar materi dan karena setelah diwisuda akan menjalani karir sebagai penari Lengger yang membawa nama Wonosobo”, ungkap penari yang kerap disapa Wiwin ini.

Maestro penari Lengger Punjen ini juga berharap tarian Lengger agar tetap lestari meskipun bersaing dengan budaya luar.

Simak video pilihan redaksi berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya