Pesona Borobudur Kembali Terpancar di BCF 2018

Pesona Borobudur Kembali Terpancar di BCF 2018 - GenPI.co
Borobudur Cultural Feast 2018.

Candi Borobudur kembali memancarkan pesonanya. Kali ini candi Budha terbesar di dunia itu bersiap menggelar Borobudur Cultural Feast (BCF) 2018. Event ini akan digelar 13-21 Desember 2018.

Menurut Ketua Penyelenggara BCF 2018 Indro Kimpling, pagelaran seni budaya yang telah memasuki tahun ke-3 itu akan mengusung konsep misteri Candi Borobudur. Konsep ini dijamin paten. Pasalnya lewat konsep ini, BCF 2018 akan menampilkan ratusan atraksi seni budaya khas Borobudur dari masa pembangunannya hingga sekarang.

"Kami ajak pengunjung menikmati suasana seolah berada di masa Candi Borobudur dibangun berabad-abad silam. Meskipun sampai saat ini belum ada yang berhasil mengungkap bagaimana ilmu yang dipakai nenek moyang ketika membangun candi ini," jelas Indro, Rabu (12/12).

BACA JUGA:  PT TWC Tutup Sementara Wisata Candi Borobudur di Magelang

Baca juga: Borobudur Cultural Feast 3 Siap Digelar

Pagelaran akbar ini akan diawali dengan lomba kreasi seni kerajinan janur atau Penjor 13-21 Desember 2018. Lomba ini akan diikuti oleh masyarakat perwakilan desa se-Kecamatan Borobudur dan masyarakat umum.

BACA JUGA:  Ini Dia Pesona Cantiknya Anak Ririn Ekawati yang Beranjak Dewasa

Uniknya lomba Penjor ini dikonsep berbeda. Jika biasanya penjor terbuat dari janur (daun kelapa muda), pada lomba ini peserta dibebaskan memakai bahan-bahan alam dan daur ulang. Dipilihnya Penjor sebagai salah satu tema utama bukan tanpa sebab. Karena Penjor merupakan seni budaya peninggalan nenek moyang yang telah melekat kuat di masyarakat. Penjor selalu hadir di setiap hal-hal penting di masyarakat terlebih masyarakat Jawa.

"Penjor itu wujud kesyukuran masyarakat. Termasuk salah satunya mensyukuri atas anugerah Candi Borobudur yang sampai kini masih bisa dinikmati dan memberi manfaat bagi sekitarnya," jelas Indro.

BACA JUGA:  Wisata Hits Jogja, Borobudur Trail of Civilization

Kemudian pada 15 Desember 2018, akan digelar festival Berghodho atau Kreasi Prajurit Keraton. Indro berujar, arak arakan Berghodo yang merupakan simbol kekuatan kesultanan Nusantara. Dahulu Bergodho hanya tampil saat hajatan besar dalam kesakralan ritual keraton saja. Namun memasuki abad 13 masyarakat mulai berperan dalam Berghodo itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya