GenPI.co 
‘Belum sah ke Wonosobo jika belum menikmati Mie Ongklok’. Itu adalah adalah quote bagi para wisatawan yang singgah di kota dingin ini. Ya, kuliner yang satu ini memang bikin penasaran. Namanya mungkin kurang menarik, jika sekali mencoba, dijamin bikin ketagihan.
Salah satu kios yang menjajakan makanan khas ini adalah kios Mie Ongklok Bu Umi. Terletak di samping Masjid Al Mansur Kauman Wonosobo yang merupakan salah satu cagar budaya, kios yang sudah berusia 30 tahun lebih ini merupakan salah satu kios mie ongklok yang ramai dipadati pengunjung.
Lalu apa yang membedakan Mie Ongklok dengan mie yang lain? Pertama, mie Ongklok ini berbeda pada jenis mie yang digunakan, kuah kental dan pelengkap lain seperti kubis, dan kucai. Dua, proses penyajiannya yang “diongklok” di keranjang bambu kecil sebelum disajikan di mangkok.
Dengan harga Rp 9 ribu, penikmat bisa menemukan cita rasa khas Wonosobo dalam semangkuk Mie Ongklok. Kuah kental beraroma gurih ebi yang biasa disebut jenang ini, setelah diaduk dengan mie beserta pelengkapnya akan menyatu sempurna. Manis, gurih, sedap dan pastinya akan membuat ketagihan. Jangan lupa tambahkan sate sapi, sate ayam, sate kambing, tempe kemul dan juga geblek yang juga jadi jajanan wajib ketika singgah di Wonosobo.
Joko Dwi Santoso, pengelola Kios Mie Ongklok Bu Umi mengaku mereka selalu menjaga kualitas bahan baku baik untuk pembuatan mie ongklok. Demikian pula dengan tambahan seperti sate dan lainnya. Cita rasa selalu dijaga agar selalu konsisten.
"Mie ongklok Bu Umi selalu menjaga kualitas bahan baku. Daging sate sapi dan ayam kita mengambil daging no.1 tanpa campuran, daging kambing dipotong sendiri sehingga bisa terjaga kualitasnya. Kami juga menyediakan beragam variasi,” ujarnya kepada Kontributor GenPI.co, belum lama ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
