Nasi Tumpeng Simbol Perjalanan Baru Kaum Milenial

Nasi Tumpeng Simbol Perjalanan Baru Kaum Milenial - GenPI.co
Nasi Tumpeng. (dok)

Perayaan ulang tahun momen yang spesial bagi semua orang, banyak cara juga untuk merayakannya. Namun, acara yang tak pernah di lewatkan adakan makan- makan dan berkumpul bersama keluarga atau teman.

Dibeberapa daerah di Indonesia, untuk merayakan hari jadi biasanya dengan adanya makanan khas tradisional Tumpeng.  Tumpeng biasanya terbuat dari nasi kuning atau putih yang dibentuk kerucut, menyerupai gunung. Biasanya makanan ini disajikan di atas nampan anyaman bambu, beserta lauk pauk khas lainnya.

Sejarahnya, tumpeng sendiri digunakan oleh masyarakat Jawa dan sekitarnya seperti Madura dan bali. Hal itu guna untuk sesajen atau persembahan kepada gunung sebagai bentuk penghormatan masyarakat kepada leluhur yang mendiami gunung tersebut.

Pemotongan tumpeng, dianggap sebagai simbol ‘perjalanan baru’ untuk yang baru lahir atau bertambahnya usia. Walau kini Nasi Tumpeng tidak hanya ada saat ulang tahun. Namun, juga disajikan saat berbagai perayaan acara atau syukuran.

Lauk pauk pada tumpeng sendiri sebenarnya tidak asal loh. Lauk yang di tata memiliki makna tersendiri. Biasanya Tumpeng memiliki 7 lauk yang mengelilingi. Diantaranya seperti telur, ayam, urap, tahu dan juga tempe.

Ayam jantan dimasak dengan bumbu kuning, memiliki makna bahwa manusia sebaiknya menghindari sifat- sifat yang jelek. Seperti ayam jago contohnya, sombong dan ingin menang sendiri. Sedangkan Sayur Urap, pauk yang terdiri dari kangkung, toge dan juga kacang panjang, bermakna melindungi dan pertimbangan yang baik dalam memilih segala sesuatu.


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya