Sendratari Arum Bhumi, Digelar Siang Hari Setiap Sabtu Legi

Sendratari Arum Bhumi, Digelar Siang Hari Setiap Sabtu Legi - GenPI.co
Pementasan Sendratari Sekar Pembayun di Taman kaliurang, Sabtu (26/1)

Di brosur ditulis, ‘akan lebih menarik jika penonton pun mengenakan pakaian tradisional Jawa. Nuansa keutuhan budayanya akan lebih terasa.’ Kenyataannya, penonton mengenakan pakaian biasa. Hal ini bisa diatasi dengan penyewaan busana tradisional oleh penyelenggara. Penonton yang tidak memakai busana tradisional Jawa bisa menyewa. Maka, aura keutuhan budaya bisa dibentuk.

Kemudian penonton juga dijelaskan di awal, bagaimana plot-plot pertunjukan, harus bergeser ke panggung lain kapan, lewat jalur mana, dan seterusnya. Bisa ditawarkan pula, penonton anak-anak yang mau ikut tampil pada segmen dolanan anak, bisa mendaftarkan diri. Bisa menjadi pemasukan tersendiri.

Pertunjukan tidak berhenti pada cerita di sendratari. Atraksi lain di akhir pertunjukan berupa pembagian tanaman (Bunga Anggrek) juga menjadi nilai tambah tersendiri. Penanaman pohon yang dibarengi dengan happening art seusai pementasan merupakan ide cerdas. Dalam konteks pariwisata, ini memenuhi aspek 3P –People, Planet, Prosperity. Penanaman pohon secara serentak oleh penonton di sekitar Taman sebagai pertanda pemeliharaan semesta. Upaya untuk memikirkan planet yang kita tempati. Ikut menjaga kelangsungan kehidupan dan pelestarian lingkungan.

Sendratari Arum Bhumi, Digelar Siang Hari Setiap Sabtu Legi

Pohon dalam hal ini juga merupakan simbol saksi sejarah. Your tree, your history. Penonton yang berminat untuk menanam pohon di Taman, harus mendaftar terlebih dulu untuk mendapatkan membership ID Card. Kartu member ini berlaku selama satu tahun. Pertumbuhan tanaman akan dilaporkan kepada anggota secara periodik secara online dengan aplikasi atau web. Perawatan tanaman selama satu tahun merupakan tanggung jawab pengelola Taman.

Para penonton yang menanam bibit pohon diminta menuliskan harapan-harapannya dalam secarik kertas. Harapan itulah yang kemudian dimasukkan ke dalam pot. Menanam pohon disertai harapan dalam hidupnya sekaligus wujud syukur kepada Sang Pencipta. Penanaman pohon ini dilakukan di lokasi khusus yang disebut Pot Pandora. Di pertunjukan perdana, bunga anggrek menjadi pilihan. Di pertunjukan lain bisa bibit pohon lain.

Episode demi episode sendratari Sekar Pembayun edisi perdana berlangsung lancar. Termasuk proses penanaman anggrek. Satu-satunya yang mengganggu saat pertunjukan hanyalah mikrofon yang sering ngadat. Sehingga dialog para pemain pun tidak bisa terdengar.

Sedangkan kekurangan lain, lebih berkaitan dengan kurangnya edukasi kepada penonton mengenai moving performance. Jika di awal, pembawa acara menyampaikan “tata tertib” dan prosedur moving, serta ringkasan cerita, maka pertunjukan bisa lebih sempurna. Perlu pula diumumkan, kesempatan untuk foto bersama para penari usai pentas. Sehingga menjadi kenangan lain yang tak terlupakan...

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya