Benteng Mas Undango Saksi Bisu Kejayaan Perairan Laut Sulawesi

Benteng Mas Undango Saksi Bisu Kejayaan Perairan Laut Sulawesi - GenPI.co
Reruntuhan Benteng Mas Undango yang menyisakan struktur batu kapur di Kwandang, Gorontalo Utara.

Dari luar adalah serangan bajak laut dari Mindanao (Philipina) maupun bangsa barat lainnya. Sedang dari dalam yaitu orang-orang pribumi, terutama raja-raja Limboto dan Gorontalo.

“Armada perdagangan Portugis yang mengangkut rempah-rempah dari Maluku melewati peraiaran utara Nusantara, di sinilah diperlukan pengamanan armada lautnya,” kata M Jakub.

Sepanjang jalur utara ini dianggap rawan sejak dulu. Persaingan sesama bangsa barat, Spanyol dan Belanda kerap terjadi, juga dengan bajak laut yang menguasai wilayah peraiaran ini.

Benteng Mas Undango ini dibuat untuk memperkuat armada perdagangan Portugis di wilayah utara.

Ketika Belanda masuk di wilayah Kwandang, benteng ini dikuasai dan dijadikan sebagai pusat pertahanan dan keamanan.  Letaknya yang strategis membuat benteng ini cepat menjadi pusat pemerintahan dan menarik masyarakat untuk membangun permukiman di sekitarnya.

Dua reruntuhan benteng menunjukkan fase pembangunan yang berbeda, struktur kapur tepat di sebelah perempatan jalan merupakan peninggalan lebih tua dari bangunan beton di sisi lainnya.

Kini benteng ini dalam perawatan BPCB Gorontalo, bahkan tahun lalu sejumalh arkeolog melakukan ekskavasi untuk menemukan batas pondasi terluar. Ternyata benteng ini lebih luas dari yang ada. Sebagian fondasi lama bahkan sudah ditempati rumah oleh warga sekitar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya