Kisah Negeri Seribu Satu Malam di Gurun Telaga Biru Bintan Kepri

Kisah Negeri Seribu Satu Malam di Gurun Telaga Biru Bintan Kepri - GenPI.co
Gurun Pasir Telaga Biru yang terletak di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Tepatnya di Desa Busung, Kecamatan Tanjung Uban ( foto: kemenparekraf)

“Sekarang ini paling 10-20 orang, Sabtu-Minggu paling banyak. Itu pun hanya (wisatawan) lokal, karena wisatawan asing sudah tidak ada,” tutur Nurhanisah.

Untuk membangkitkan kembali potensi wisata di Kepulauan Riau, terutama di Kabupaten Bintan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif lewat program “Kepulauan Riau Rebound” mendedikasikan alat-alat kebersihan serta sarana yang dibutuhkan untuk membenahi dan meningkatkan kebersihan destinasi wisata, terutama di Gurun Pasir Telaga Biru. 

Alat dan sarana tersebut di antaranya alat pendukung kebersihan, kesehatan, dan keamanan, fasilitas kebersihan seperti wastafel dan tempat sampah, thermogun, P3K dan disinfektan, papan signage sapta pesona, dan papan protokol kesehatan.

Tidak hanya itu, dalam acara “Kepulauan Riau Rebound” yang dilaksanakan pada 6 Agustus 2020, Kemenparekraf/Baparekraf beserta masyarakat Desa Busung juga bergotong royong membersihkan sampah dan tumbuhan liar di sekitar lokasi Gurun Pasir Telaga Biru.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hari Santosa Sungkari, mengatakan kebersihan menjadi bagian penting dalam mempromosikan suatu destinasi wisata di era adaptasi kebiasaan baru. "Kebiasaan baru berarti kita selalu bersih dan higienis," kata Hari.

Hari pun mengajak masyarakat untuk selalu menaati protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability). Misalnya rajin mencuci tangan, menjaga kebersihan destinasi wisata dan warung yang ada di sekitar lokasi, serta mengenakan masker.

"Mari kita dengan sangat serius menjalankan protokol ini sebagai kebiasaan baru. Agar nanti dengan penerapan protokol ini ada kabar baik sehingga wisatawan akan kembali datang ke sini," ujar Hari.

Acara ini ternyata menumbuhkan harapan yang sangat besar bagi warga sekitar Desa Busung, terutama Nurhanisah. Ia berharap dengan adanya program ini bisa meningkatkan angka kedatangan wisatawan di tempat ia mencari nafkah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya